Selasa, 11 November 2014

Akibat Harga Tiket Masuk Wisata Bromo Naik, Penyedia Jasa Wisata Protes

Akibat Harga Tiket Masuk Wisata Bromo Naik, Penyedia Jasa Wisata Protes Beberapa puluh penyedia layanan pariwisata di Jawa-Bali menampik pemberlakuan kenaikan harga ticket masuk gunung Bromo, Tengger serta Semeru yang diputuskan pemerintah pada 14 Februari 2014 lantas. Mereka menampik lantaran menilainya kenaikan harga ticket tak masuk akal serta merugikan beberapa pelaku layanan transportasi di Jawa-Bali.

" Kita tegas menampik PP Nomer 12 th. 2014 perihal tarif wisata alam. PP itu hasil revisi dari PP Nomer 59 th. 1998 yang bakal diberlakukan pada 1 Mei yang akan datang. Terang ketentuan itu sangatlah merugikan seluruhnya elemen pariwisata, " kata Ketua Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Malang, Muhammad Anshori, pada Kompas. com, Selasa (4/3/2014).

Dalam PP baru itu, harga ticket masuk ke wisata gunung Bromo, Tengger serta Semeru untuk wisatawan mancanegara naik dari Rp 72. 500 ke Rp 267. 500 per orang. Sesaat ticket masuk untuk wisatawan lokal naik dari Rp 10 ribu ke Rp 37. 500.

Untuk harga ticket masuk untuk wisatawan lokal pada hari libur naik dari Rp 10. 000 ke Rp 67. 500, sedang untuk wisatawan mancanegara naik dari Rp 72. 500 ke Rp 640. 000 per orang. Kenaikan harga ticket ini dinilainya tak masuk akal.

" Kita tak dapat jual keindahan alam wisata Bromo, Semeru serta Tengger. Efeknya, terang pada seluruhnya bagian layanan di pariwisata yang pasti bakal dirugikan, " tuturnya.

Bila PP itu diberlakukan, menurut Anshori, efeknya bakal meluas. Satu diantaranya ke layanan penerbangan.

" Layanan penerbangan akan turut terdampak. Wisatawan mancanegera tidak bakal ke Bromo lagi. Namun bakal segera ke Bali. Bila wisatawan mancanegara ingin ke Bromo pada hari libur, keseluruhan mesti bayar Rp 1. 050. 000 per orang, untuk tiba di Bromo. Bila hari umum, Rp 900. 000 perorang. Itu harga keseluruhan dari travel penyedia paket wisata Bromo, " katanya.

Diluar itu, lanjutnya, lantaran kenaikan harga itu, pihak layanan pariwisata mesti memikul selisih pada harga saat sebelum serta setelah kenaikan untuk beberapa wisatawan mancanegara yang telah beli paket perjalanan jauh hari pada awal mulanya.

" Dengan kenaikan itu, terang penyedia layanan pariwisata bakal memikul kekurangan itu. Wisatawan asing itu dua atau tiga th. lantas telah booking. Resiko kita yang memikul, " kata Anshori.

Beberapa puluh penyedia layanan pariwisata di Jawa-Bali itu, imbuhnya, bakal mengadakan tindakan penolakan serta bakal kirim surat ke Presiden, Menteri Keuangan serta Menteri Kehutanan.

" Kurun waktu dekat kita bakal turun jalan menampik kenaikan harga ticket itu, " tuturnya.

Disamping itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari mengaku bahwa pihaknya banyak memperoleh memprotes.

" Bahkan juga kita didoakan buruk. Namun kita cuma pelaksana. Silahkan diprotes ke pemerintah yang membuat revisi PP itu, " tuturnya.

" Saya tak dapat komentar masalah itu. Tolong dipahami. Kementerian Kehutanan serta Kementerian Keuangan yang mengolah PP itu. Bahkan juga sekarang ini kami belum terima perintah untuk sosialisasi kenaikan itu. Walau sebenarnya 1 Mei yang akan datang bakal diberlakukan, " kata Ayu.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar